Minggu, 30 Oktober 2011

Cinta & perkawinan

Apa itu cinta?


Pada suatu hari seorang murid bertanya kepada muridnya, "Apakah itu cinta? bagaimana aku menemukannya?"


Guru menjawab : "Lihatlah di depanmu, sawah gandum yang terbentang luas itu, tanpa menoleh dan berbalik kebelakang. Berjalan mundurpun jangan. Ambil satu batang gandung dan hanya boleh memetik sekali saja. Bila kamu menemukan batang gandum yang terbagus, kamu telah menemukan cinta."


Sang muridpun berjalan dan menoleh ke kanan & ke kiri, mengamat-amati batang gandum yang di laluinya. Tidak berapa lama kemudian, ia kembali pada gurunya tanpa sebatang gandumpun yang dipetiknya.


"Mengapa kamu tidak memetik satu batang pun?" tanya sang guru. Jawab sang murid. "Aku tidak menemukan batang gandung yang paling baik, karena bila ku petik, mungkin saja di depanku masih ada yang lebih baik lagi."


"Itulah cinta" jawab sang guru.
===


Apa itu perkawinan?


Pada hari lain, murid itu bertanya pada gurunya. "Apakah perkawinan itu? Bagaimana aku bisa menemukannya?"


Guru menjawab : "Lihatlah ada hutan lebat disana. Berjalanlah tanpa berbalik dan tebanglah hanya satu pohon. Bila kamu menemukan pohon yang terbagus, kamu telah menemukan makna perkawinan."


Sang murid melakukannya. Beberapa waktu kemudian dia kembali dengan membawa sebuah pohon. Pohon itu tidak lebat dan juga tidak tinggi ... hanya pohon biasa.


"Mengapa kamu menebang pohon yang biasa-biasa saja?" tanya gurunya.


"Karena pengalaman sebelumnya aku pulang dengan tangan kosong. Kali ini ketika aku melihat pohon yang kurasa tidak jelek, maka aku tebang pohon itu lalu ku bawa ke sini. Aku tidak mau kehilanga peluang lagi." jawab murid itu jujur.


"Itulah perkawinan." jawab sang guru.
===
Dari bacaan tersebut di atas, apakah makna cerita yang bisa di dapatkan?
dari keberanian si murid untuk memilih pohon.


Cinta dan perkawinan bukan hanya soal mencari atau pilihan, tetapi keberanian dalam memilih dan berkomitmen dengan pilihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar