Selasa, 17 Mei 2011

Adakah Keluarga Ideal?


Oleh: S. Malik Arizona
sub judul minggu ke 3 APP: Aku Teladan dalam keluarga

ADAKAH KELUARGA IDEAL?

Mengharap kesempurnaan dari sang ibu : tak mungkin
Mengharap kesempurnaan dari sang ayah: tak mungkin juga
Mengharap kesempurnaan dari anak-anak: lebih tak mungkin
Berharap bahtera keluarga dapat berlayar tanpa sekalipun terhantam badai: sangat tak mungkin
Berharap kesempurnaan dari keluarga kita, akan membuat kita selalu merasa kurang.
Jadi buat apa berharap memiliki keluarga ideal?
jika yang sebenarnya di harapkan adalah menuntut kesempurnaan dari keluarga kita...
di dalam keluarga, kita bisa merasakan surga di dunia, tetapi mengapa, kita paling mudah marah, paling mudah tersinggung, mudah merasa tidak peduli terhadap keluarga kita.
Padahal di saat yang sama: kita begitu sabar menghadapi pelanggan di kantor, begitu sabar menghadapi tingkah laku murid di sekolah, dapat berkata santun kepada rekan kerja.

Mengapa...?
karena, bagaimanapun kasarnya kita, tidak menghargainya kita, dan perlakuan tidak santun lainnya, keluarga tidak akan meninggalkan kita. ikatan ini adalah ikatan yang telah di karuniakan oleh Allah Sang Pencipta dan karenanya kita merasa `Aman`


Lain sikap yang kita tunjukan kepada atasan, sikap sopan, berusaha rajin, dll, karena kita sadar bahwa perbuatan buruk kita dapat membuat kita di tinggalkan. di tinggalkan oleh orang-orang yang kita butuhkan dan karena godaan setan tak ingin umat ini merasakan surga, tidak di akhirat apalagi di dunia.


Godaan setan berusaha keras, mengipasi hawa nafsu kita, berusaha menceraikan suami istri, mengipasi emosi anak-anak sehingga berkata kasar kepada orang tuanya, merendahkan orang tuanya ketika sudah berusia lanjut, membuat para orang tua 'lupa akan kesabarannya' dan melampiaskan kekesalan/kemarahannya kepada anak-anaknya.
Anak-anak akan merekam semua tingkah laku orang tua, menimbulkan rasa iri diantara saudara.
Ya Allah, dan semua itu dapat terjadi pada semua orang, termasuk padaku.
Keluarga ideal itu tidak ada, yang ada adalah keluargaku saat ini.
Mulai menerika semua orang dalam keluarga, memahami perbedaan sifat dan kekurangan masing-masing, mengampuni an terus belajar.
Membangun cinta di dalam keluarga, cinta yang timbul karena kasih Allah dan cinta yang tetap ada walaupun dalam segala godaan, bukan cinta yang tumbuh karena egoisme.
Yang ada adalah keluargaku dan aku harus waspada terhadap godaan setan, jangan sampai dia mencuri surgaku di dunia.
Ya Allah, kumpulkan kami kembali di kerajaan surgaMU kelak
Amin
Dan ketika rasa marah terhadap anggota keluarga muncul... maka Tuhan bersabda:

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain ( 1 Korintus 13:5 ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar